Audit Sistem Informasi Akuntansi
Keywords:
Audit, Sistem Informasi AkuntansiAbstract
Teknologi sebagai alat audit bukanlah konsep baru, tetapi telah berkembang pesat dalam lima hingga sepuh tahun terakhir. Beberapa upaya baru-baru ini untuk memasukkan teknologi ke dalam bisnis dan audit telah menjadi hasil dari undang-undang seperti Sabarnes-Oxley. Melalui audit berkelanjutan, auditor dapat menyoroti anomali, kekurangan kontrol, dan tren yang tidak biasa. Audit berkelanjutan memiliki dua elemen utama. Yang pertama adalah penilaian risiko berkelanjutan: aktivitas audit yang mengidentifikasi dan menilai tingkat risiko dalam bisnis dengan memeriksa tren indikator risiko berbasis data dalam suatu proses atau sistem. Proses-proses ini kemudian dibandingkan dengan kinerja masa lalu mereka dan terhadap sistem bisnis lainnya. Misalnya, kinerja lini produk dibandingkan dengan kinerja tahun sebelumnya, tetapi juga dievaluasi sebagai bagian dari kinerja dibandingkan dengan pabrik lain. Komoponen kedua dari audit berkelanjutan adalah penilaian kontrol berkelanjutan: melalui penilaian kontrol yang berkelanjutan, transaksi individu dipantau terhadap seperangkat aturan kontrol untuk menentukan apakah kontrol internal beroperasi seperti yang dirancang dan untuk menyoroti pengecualian. Mengevaluasi seperangkat aturan kontrol yang terdefinisi dengan baik memungkinkan auditor untuk mengingatkan organisasi ketika suatu proses atau sistem kontrol tidak bekerja sebagaimana mestinya atau ketika kontrol dikompromikan.